Contoh Analisis Media Cetak Pertanian


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) wereng batang coklat pada tanaman padi nasional semakin meluas. Sampai awal September 2010, OPT wereng menyerang 266.250 hektare lahan persawahan. Dari luas tersebut, 4.560 hektare di antaranya mengalami gagal panen (puso).
Guna memutus rantai reproduksi wereng, pemerintah menyarankan petani untuk tidak menanam padi selama satu periode tanam. ''Sebaiknya ganti dengan komoditas lain seperti jagung, kedelai, atau kacang-kacangan agar wereng hilang karena tak dapat makanan,'' cetus Menteri Pertanian, Suswono, di Jakarta, Selasa (21/9).''Tapi jangan diartikan semuanya harus ganti komoditas, hanya di sawah-sawah yang terserang wereng parah saja,'' sambung Mentan.Dia melanjutkan, serangan wereng dahsyat terjadi di beberapa titik sentra padi seperti Subang, Karawang, Klaten, Jember, dan Boyolali. ''Itupun hanya spot-spot, tidak semua wilayah,'' sergahnya.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Gatot Irianto, menambahkan, imbauan untuk melaksanakan perubahan pola tanam dari padi ke jagung atau kedelai diharapkan dapat dilakukan petani pada musim tanam Oktober-Maret.Selain jagung dan kedelai, petani juga diimbau untuk menanam sayuran atau hortikultura serta palawija di lahan sawah yang puso. ''Karena kalau ditanam padi lagi sudah pasti akan diserang wereng lagi,'' ucap Gatot.
Red: Budi Raharjo
Rep: EH Ismail


Analisis media cetak pertanian, karakteristik surat kabar :
1.Timelines :
Berita itu berisi hal baru tentang anjuran pemerintah yntuk menanggulngi hama wereng yang baru saja terjadi di awal bulan september 2010.
2. Proximity :
Dalam berita itu berisi masalah pertanian saat ini yang sehingga tulisan itu ditunjukkan pada petani
3. Importance :
Masalah penanggulangan wereng yang menyerang padi sangat dibutuhkan petani saat itu, sehingga sangat berkaitan dengan kepentingan petani
4. Policy  :
Dalam surat kabar Republika ini ada bagian pertanian dan yang ditulis didalamnya sesuai dengan kepentingan petani pada saat terjadi serangan hama wereng
5. Prominance :
Dalam tulisan itu tidak difokuskan pada masalah seseorang terkemuka yang membuat daya tarik, tetapi didalamnya disebutkan seorang mentri pertanian Suswono yang menyampaikan anjuran itu
6.Consequnce :
Berita yang ditulis merupakan usaha pemerintah untuk kepentingan masyarakat yang bersifat menguntungkan jika dirterapkan jadi petani akan tertarik
7. Conflict :
Nilai berita itu sangat tinggi karena merupakan konflik atau masalah yang cukup besar bagi petani dan Indonesia saat ini mengenai gagal panen disebabkan hama wereng.
8. Development : 
Tulisan itu tidak berisi hal yang menyangkut keberhasilan atau kegagalan pembangunan.
9. Disaster & crimes  :
Tidak ada berita mengenai bencana dan kriminal dalam tulisan itu tetapi sebuah berita bagaimana menindak lanjuti bencana gagal panen akibat hama wereng
10. Human Interest :
Tulisan itu tidak mengandug cerita atau kisah yang lucu, sedih dramatis yang membuat seseorang tertarik


Ditulis : Alifannuur A. A
            pada Praktikum Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian









0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Peduli Pertanian | Powered by Blogger